Internet di Karimunjaya

Kontributor: Bakhtiar Aldino, M.Cs (Dosen DIKE FMIPA UGM)

Jika Anda pernah berwisata di Pulau Karimunjawa, maka Anda begitu beruntung melihat hamparan laut yang indah dengan berbagai biotanya. Jika Anda melihat ke arah utara lagi, maka jauh bermil-mil dari Pulau Karimunjawa masih terdapat pulau-pulau kecil , dan Pulau Nyamuk adalah pulau berpenghuni terluar yang ada di gugusan Kepulauan Karimunjawa. Jaraknya yang mencapai 28,6 km dari Jepara, membuat Pulau Nyamuk menjadi terisolir dari pulau-pulau lain di Kepulauan Karimunjawa, terutama dalam hal teknologi komunikasi dan informasi. Di Pulau Nyamuk, untuk bisa menggunakan telepon seluler, masyarakat harus memasang antenna penguat sinyal yang tinggi dan tentunya distribusi barang yang sulit membuat tidak semua masyarakat dapat memilikinya. Komunikasi yang terisolir dari dunia luar, membuat perkembangan masyarakat Pulau Nyamuk menjadi terhambat. Pendidikan yang rendah, dan kehidupan yang berkutat dalam pulau nyatanya mengungkung wawasan masyarakat desa dan generasi muda menjadi minim cita-cita. Dalam upaya meningkatkan akses komunikasi dan informasi di Desa Nyamuk, tim dosen yang terdiri dari Bakhtiar Alldino Ardi Sumbodo, S.Si., M.Cs., Andi Dharmawan, S.Si., M.Cs., Faizah, S.Kom., M.Kom. dibantu oleh KKN-PPM UGM unit JTG 13 dan beberapa teknisi serta didanai oleh program Hibah Pengabdian Desa Binaan 2016 dari LPPM UGM melakukan perbaikan instalasi internet dalam upaya pengadaan internet gratis bagi masyarakat Pulau Nyamuk. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses komunikasi dan informasi agar masyarakat dapat melihat dunia luar dan menambah wawasan, sehingga dapat memajukan pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat. Sebelumnya, akses internet di Pulau Nyamuk sudah ada, namun mati karena tersambar petir. Pada pengabdian masyarakat kali ini, tim dosen dan tim KKN-PPM UGM melakukan perbaikan instalasi internet dengan mengganti komponen-komponen yang rusak, dan menyalurkan jaringan internet dari Kantor Camat Karimunjawa. Tower yang digunakan memanfaatkan tower bekas instalasi turbin angin yang sudah tidak terpakai. Dan untuk mensuplai daya, dibangun juga Pembangkit Listrik Tenaga Surya skala kecil dengan kapasitas 200W untuk memberi daya pada radio receiver internet. Instalasi internet gratis yang ada dapat diakses oleh masyarakat Pulau Nyamuk di Balai Desa Nyamuk. Diharapkan dengan adanya akses internet gratis, siswa sekolah dasar dapat lebih mengenal dunia luar dan memiliki cita-cita yang tinggi untuk meningkatkan taraf pendidikan, diharapkan pula kegiatan ekonomi kreatif dapat terlaksana dengan adanya sarana komunikasi dan informasi yang memadai. Selain melakukan pembangunan instalasi internet gratis, tim dosen juga melakukan kegiatan mapping wilayah Pulau Nyamuk menggunakan pesawat tanpa awak. Kegiatan ini juga dapat menjadi percontohan bagi mahasiswa dan peneliti, agar meningkatkan kegiatan riset berbasis pengabdian masyarakat. Karena di luar sana masih begitu banyak daerah tertinggal dengan berbagai masalahnya, yang tentunya membutuhkan bantuan dari kita. Jika bukan kita yang berbuat, maka siapa lagi?

Leave a Comment